
Sudah biasa jika pasangan merayakan pesta pernikahan secara besar-besaran. Namun di Jepang, tak hanya pesta pernikahan, perceraian pun dirayakan dengan meriah.
Lantaran naiknya tingkat perceraian di Jepang, membuat Hiroki Terai, seorang mantan salesman membuka "rumah perceraian" untuk mengurus pesta perceraian.
Usaha yang dirintis sejak setahun lalu itu ternyata cukup diminati banyak pasangan yang ingin mengakhiri hubungan mereka. Dengan biaya 55 ribu Yen atau sekitar Rp 6 juta per pasangan, hingga kini tercatat lebih dari 25 pasangan yang mengadakan upacara perceraian dengan megah dan dihadiri keluarga dan rekan-rekan kedua pasangan.
Pasangan terakhir, sebut saja Mr dan Mrs Fuji menggelar upacara perceraian mereka di dekat Candi Sensoji, Asakusa Tokyo hari Minggu kemarin. Karena menghadiri upacara perceraian, maka mereka berdua naik becak secara terpisah menuju tempat pesta.
Jika klimaks pesta pernikahan ada pada pemasangan cincin di jari kedua mempelai, maka pesta perceraian ditandai dengan pemukulan cincin kawin hingga hancur dengan menggunakan palu sebagai akhir kebersamaan mereka.
"Ketika kami menghancurkan cincin itu bersama-sama, saya benar-benar sadar bahwa ini akhir dari perjalanan kami," kata Mr Fujii. "Ini terasa begitu memuaskan."
Lantaran naiknya tingkat perceraian di Jepang, membuat Hiroki Terai, seorang mantan salesman membuka "rumah perceraian" untuk mengurus pesta perceraian.
Usaha yang dirintis sejak setahun lalu itu ternyata cukup diminati banyak pasangan yang ingin mengakhiri hubungan mereka. Dengan biaya 55 ribu Yen atau sekitar Rp 6 juta per pasangan, hingga kini tercatat lebih dari 25 pasangan yang mengadakan upacara perceraian dengan megah dan dihadiri keluarga dan rekan-rekan kedua pasangan.
Pasangan terakhir, sebut saja Mr dan Mrs Fuji menggelar upacara perceraian mereka di dekat Candi Sensoji, Asakusa Tokyo hari Minggu kemarin. Karena menghadiri upacara perceraian, maka mereka berdua naik becak secara terpisah menuju tempat pesta.
Jika klimaks pesta pernikahan ada pada pemasangan cincin di jari kedua mempelai, maka pesta perceraian ditandai dengan pemukulan cincin kawin hingga hancur dengan menggunakan palu sebagai akhir kebersamaan mereka.
"Ketika kami menghancurkan cincin itu bersama-sama, saya benar-benar sadar bahwa ini akhir dari perjalanan kami," kata Mr Fujii. "Ini terasa begitu memuaskan."
ARTIKEL TERKAIT:
jepang
- Ama, Wanita Penyelam Telanjang Dari Jepang
- Foto Artis Jepang Tercantik
- Siswa Jepang Percaya Kotoran Koala Memberi Keberuntungan
- Kanda-Myojindi, Kuil Unik Untuk Mendoakan Gadget Agar Terhindar Dari Masalah
- 8 Kode Etik Seorang Samurai Sejati
- Kuil Unik Untuk Memuja Dewi Payudara di Jepang
- Inilah Rahasia Panjang Umur Penduduk Okinawa
- Fakta Unik Negeri Jepang
- Uniknya Warnet Di Jepang
- 10 Design Baru Bra Paling Unik di Jepang
budaya
- Budaya Salaman Dari Berbagai Negara di Dunia
- Tradisi Unik : Kaki Lotus Wanita China Kuno
- Budaya Seks Yang Unik di Beberapa Negara
- Tradisi Unik dan Aneh : Menjual Anak Gadis ke Tempat Pelacuran
- Budaya Unik, Makin Gemuk Makin Cantik di Mauritania
- Kisah Peradaban Kuno Kuhikugu di Amazon
- 9 Budaya Ekstrim Di Dunia
aneh
- Manusia-Manusia Unik Dari Abad Pertengahan
- Aneh Seorang Ayah Mengajarkan Anak Balita Merokok di Rusia
- Wasiat Aneh, Nisan Diukir Gambar Vagina …
- Mitos Kepala Menyusut (Tsansa) Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah
- Metode Terapi Kecantikan Yang Unik dan Aneh
- Siswa Jepang Percaya Kotoran Koala Memberi Keberuntungan
- 6 Genre Film Bokep Yang Aneh dan Menjijikan
- 9 Tahun Tidur Dengan Mayat Karena Cinta !!!
- Ritual Kedewasaan Yang Unik di Dunia
- Tradisi Unik dan Aneh : Menjual Anak Gadis ke Tempat Pelacuran
- 10 Transfer Pemain Sepakbola Yang Tidak Masuk Akal (Aneh)
- 10 Benda Aneh Yang Pernah Dilemparkan Saat Pertandingan Sepakbola
- Ponsel Paling Unik dan Futuristik
- Steak Dari Tinja manusia ……Mau ?????
- Misteri Cahaya Biru Di Langit Norwegia Akhirnya Terungkap
- 10 Peristiwa Misterius Di Dunia
- Aneh, Pohon Mati Setelah Dicaci
- 7 Agama Aneh Di Dunia
- Kera "Alien" ditemukan di China
- Seekor Ular Bersarang Di Perut Selama 7 Bulan
No comments:
Post a Comment