Sebuah penelitian baru mengungkapkan, bagaimana seekor anjing laut dapat berburu ikan, bahkan di dalam air yang keruh sekalipun. Hasilnya, anjing laut ternyata menggunakan kumisnya guna mendeteksi jejak yang ditinggalkan dalam air oleh mangsa mereka, hingga setengah menit.
Para pakar biologi menemukan, bahwa anjing laut dapat mendeteksi ikan buruan dalam kekeruhan air yang ditinggalkan mangsanya. Perilaku ini mirip dengan anjing darat yang mengikuti bau untuk memburu mangsa mereka.
Kumis hewan ini begitu peka, sehingga dapat mendeteksi jejak pusaran yang ditinggalkan oleh seekor ikan, hingga dalam kurun waktu setengah menit. Dalam air keruh dan kotor, anjing laut hanya mengandalkan perasa ekstra untuk memburu mangsanya yang mencoba melarikan diri.
Hingga kini, kumis anjing laut diketahui hanya berfungsi, ketika secara fisik menyentuh sebuah obyek, namun setelah diteliti lebih jauh lagi, ternyata organ ini diketahui memainkan peran yang jauh lebih penting.
Para peneliti meyakini, kumis anjing laut sama efektifnya seperti eccholocation pada lumba-lumba dan ikan paus yang berfungsi sebagai pendeteksi mangsa.
Dr. Wolf Hanke, Pakar zoologi pada Pusat Penelitian Laut di Universitas Rostock, Jerman, mengatakan, bahwa anjing laut dapat mengikuti jejak ikan setelah lewat 35 detik pada jarak sekitar 230 kaki (70 m).
Dia mengatakan, “Kumis anjing laut memiliki fungsi serupa dengan echolocation paus dan lumba-lumba.”
Meskipun pengujian hanya dilakukan secara umum, mereka yakin spesies lain pun seperti singa laut, juga memfungsikan kumis mereka seperti ini.
Para ilmuwan mengkalim, mereka juga memiliki temuan awal yang menunjukkan, anjing laut bahkan dapat mendeteksi informasi tentang ukuran dan kecepatan mangsa dalam jalur bawah laut.
Prof. Guido Dehnhardt, yang juga berbasis di Universitas Rostock dan bekerja pada riset ini mengatakan, anjing laut kemungkinan menggunakan kumis serta indera pendengarannya untuk melacak ikan, sebelum mengalihkan pandangan beberapa meter untuk melakukan pengejaran.
“Kini kami bukan saja mengetahui, bahwa anjing laut dapat membaca informasi jejak dan arah, namun kami juga menemukan data yang menunjukkan, mereka juga dapat membaca ukuran dan bentuk sebuah obyek,” ujarnya.
“Hal itu menunjukkan, bahwa kumis anjing laut sangat sensitif terhadap sentuhan aktif, sebagai sarana untuk mengeksplorasi obyek yang kontak fisik dengan kumisnya. Informasi hidrodinamik penginderaan merupakan sesuatu yang sama sekali berbeda dan perluasan spektrum informasi secara fisik hanya lewat respon kumis hewan ini,” Prof. Guido menerangkan.
Jadi, kumis seekor anjing laut, ternyata memiliki manfaat yang sangat berguna bagi kelangsungan kehidupannya.
ARTIKEL TERKAIT:
No comments:
Post a Comment