Siapa yang tidak mengenal Majalah Dewasa, Playboy. Majalah yang dipelopori oleh Hugh Hefner bersama Eldon Sellers ini, sudah berdiri sejak tahun 1953, ditandai dengan terbitnya edisi pertama yang menampilkan Marilyn Monroe sebagai sampul depannya.
Yang lucu dari kisah edisi pertama ini adalah, foto M. Monroe yang dipajang di situ bukanlah foto yang dibuat khusus untuk Playboy, melainkan foto untuk kalender, yang dibeli oleh Hefner, lalu ditampilkan secara eksklusif di majalah itu.
Yang lucu dari kisah edisi pertama ini adalah, foto M. Monroe yang dipajang di situ bukanlah foto yang dibuat khusus untuk Playboy, melainkan foto untuk kalender, yang dibeli oleh Hefner, lalu ditampilkan secara eksklusif di majalah itu.
Playboy yang berlogokan kepala kelinci itu sendiri, memang diawali oleh Hefner. Ia pada awalnya berkarir sebagai kartunis humor dan sering menggunakan tokoh kelinci dalam karyanya. Logo itu sendiri kemudian dirancang oleh Art Paul, seorang desainer grafis legendaris. Hefner berpendapat, kelinci menjadi simbol yang cocok, karena hewan itu mengandung makna “lucu” dalam isu seksual. Karena, hewan satu itu memang jagonya soal bereproduksi!
Berikut pernyataan ucapan dari Hefner :
Logo playboy ini sangat kuat dan sudah melekat di benak banyak orang, bahkan di dunia. Dalam suatu kesempatan, seorang pembaca Playboy bahkan bisa mengirim surat kepada redaksi, tanpa perlu menuliskan alamat redaksinya, melainkan dengan menggambarkan logo kepala kelinci itu di amplopnya.
Saking terkenalnya logo ini, salah satu spesies kelinci yang dianggap terancam, diberi nama sesuai dengan nama Hefner, Sylvilagus Palustris Hefneri.
Analogi yang sangat akurat, memudahkan masyarakat mengingat gagasan di balik sebuah konsep. Dalam kasus Playboy ini, tentu tidak bisa dinafikan, bahwa isu seks yang dibawanya tentu membawa daya tarik lain, yang membuat orang akan sulit lupa. Tentu dengan simbol yang tepat, kombinasi keduanya menjadikan logo Playboy menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah desain logo
ARTIKEL TERKAIT:
No comments:
Post a Comment